Prukades Dan Bumdes Pacu Pertumbuhan Ekonomi Desa
INFODES - Menteri Desa, Pembangunan dan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menyakini pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) dan Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bisa memacu pertumbuhan ekonomi di desa.
"Ada dua motor pencetus untuk pertumbuhan ekonomi didesa dengan jadwal dana desa ini yakni Prukades dan BUMDes," kata Eko Putro Sandjojo.
Eko menjelaskan kedua motor pencetus pertumbuhan ekonomi di desa tersebut yakni Prukades. Pengembangan prukades dinilai sanggup meningkatkan pertumbuhan ekonomi didesa alasannya yakni melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga, dunia perjuangan dan perbankan dalam menyebarkan segala potensi yang ada di desanya masing-masing.
"Kita minta kepada kepala tempat untuk memilih produk unggulannya dan nanti kita akan pertemukan dengan kementerian terkait dan dunia perjuangan bisa masuk ke desa serta perbankan dalam membantu permodalannya. Sehingga dengan pengembangan Prukades ini bisa meningkatkan pendapatan dan perekonomian di desa termasuk masyarakatnya," katanya.
Motor pencetus lainnya yakni BUMDes, Pembentukan BUMDes ini menerima musim yang besar bagi desa-desa alasannya yakni laba dari hasil BUMDes akan menambah pendapatan desa sehingga perekonomian di desa menjadi tumbuh pesat.
"BUMDesnya ini manfaatnya milik desa, nanti manfaatnya tersebut akan dikembalikan ke desa yang nantinya akan dimanfaatkan untuk jadwal yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat menyerupai ada jadwal yang orang tuanya tidak bisa akan didanai oleh desa, sekolah didanai oleh desa, pinjaman air mnum gratis ke masyarakat yang tidak mampu," katanya.
BUMDes, sebut Eko, dalam waktu satu setengah tahun telah mengalami peningkatan dalam hal pembentukannya. Dari 2.000 BUMDes menjadi 22.000 BUMDes.
"Bumdes yang sudah mengalami laba ada lima ribu BUMDes. Keuntungannya itu diatas Rp10 juta sampai Rp15 miliar. Seperti BUMDes di Desa Ponggok yang meraup laba Rp15 miliar. Sama halnya di bali yang BUMDesnya mengelola desa wisata dengan manfaatnya juga Rp 15 miliar. Selain itu menyerupai di Jambi yang BUMDesnya mengelola sampah aja meraup laba Rp 3 miliar serta BUMDes lainnya," katanya.
Eko berharap dua hal motor pencetus pertumbuhan ekonomi didesa yang masuk dalam 4 jadwal prioritas Kemendes PDTT sanggup mengubah status desa sangat tertinggal atau tertinggal menjadi desa berkembang atau desa menjelma desa mandiri.(jurnas.com)